• DAERAH
    • Sungai Penuh
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Sarolangun
    • Batang Hari
    • Muaro Jambi
    • Tanjabbar
    • Tanjabtim
    • Kota Jambi
  • NASIONAL
    • Pendidikan Nasional
    • Hukum dan Kriminal Nasional
    • Politik Nasional
    • Ekonomi dan Bisnis Nasional
    • Saint dan Tekhnologi Nasional
    • Otomotif dan Travel
  • INTERIONAL
    • Pendidikan Internasional
    • Hukum dan Kriminal Internasional
    • Politik Internasional
    • Ekonomi dan Bisnis Internasional
    • Saint dan Tekhnologi Internasional
    • Otomotif dan Travel
  • >Entertain
    • Music
    • Life Style
    • Selebrity
  • Olah Raga/Kesehatan
  • Opini
  • Video/Film

VOCAL ANDALAS

KERINCI

Siapa yang Berbohong? Kisruh Kompensasi Rp300 Juta Sebabkan Warga Pulau Pandan/Karang Pandan dan PT KMH Kembali Memanas

Sabtu, 23 Agustus 2025 0 Register Center
Video : Pernyataan Kontroversi Kompensasi

VA News - Kerinci, 23 Agustus 2025 — Konflik antara masyarakat Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan dengan PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) kembali mencuat setelah sempat dinyatakan damai pada 11 Agustus lalu. Pada Kamis, 21 Agustus, ratusan warga kembali turun ke lokasi proyek PLTA Danau Kerinci, menuntut kejelasan atas kompensasi yang mereka klaim dijanjikan sebesar Rp300 juta per kepala keluarga.

Aksi massa berlangsung sejak pagi dan sempat berlangsung tertib, namun memanas menjelang siang. Warga menerobos area proyek, melempari alat berat, dan memaksa pekerja menghentikan aktivitas. Aparat keamanan yang berjaga menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Beberapa warga dilaporkan mengalami sesak napas, namun tidak ada korban jiwa.

Mediasi Bupati Monadi ,Video : Live Harmo

Persoalan utama yang memicu kericuhan adalah perbedaan klaim soal kompensasi. Warga menyebut PT KMH pernah menjanjikan kompensasi Rp300 juta per kepala keluarga sebagai bentuk ganti rugi atas dampak ekologis dan sosial dari pembangunan pintu air PLTA. Sementara itu, pihak perusahaan menyatakan bahwa kompensasi yang disepakati adalah Rp5 juta per kepala keluarga, sesuai hasil mediasi resmi yang difasilitasi Tim Terpadu dan Polda Jambi pada 11 Agustus.

Hingga kini, belum ditemukan bukti tertulis yang menguatkan klaim warga soal janji Rp300 juta. Namun, konsistensi tuntutan dan skala protes menunjukkan bahwa komunikasi antara perusahaan dan masyarakat tidak berjalan baik. Warga menyebut bahwa proyek PLTA telah merusak mata pencaharian mereka, terutama penangkapan ikan di sungai, dan menuntut pengakuan atas kerugian yang bersifat ekologis dan sosial, bukan sekadar kompensasi formal.

Dalam mediasi sebelumnya, nama Nanang Sudayana disebut sebagai tokoh masyarakat yang mengajukan tuntutan Rp300 juta per kepala keluarga. Sementara dari pihak perusahaan, Humas PT KMH, Aslori, menyatakan bahwa perusahaan hanya mampu memberikan Rp5 juta per KK. Perbedaan tajam di meja mediasi inilah yang menjadi akar dari konflik berkepanjangan.

Pihak PT KMH belum memberikan pernyataan resmi pasca kericuhan terbaru. Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis lokal menyerukan perlunya transparansi penuh dalam proses kompensasi, termasuk dokumen penerima, mekanisme penyaluran, dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Konflik ini menunjukkan bahwa kesepakatan formal tidak selalu mencerminkan penyelesaian substansial. Pertanyaan yang kini mengemuka di publik: siapa yang sebenarnya berbohong???

(Red & Tim)












Tags: KERINCI
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Register Center

Vocal Andalas 085266754528.

Next
Posting Lebih Baru
Previous
Posting Lama

You may also like

Tidak ada komentar :

Leave a Reply

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )
  • Popular
  • Comments

Popular News

  • Oknum Ketua LSM sekaligus Wartawan di Kota Sungai Penuh Tertangkap, Salah Pilih Korban: Nekat Memeras LSM Senior
    Vocalandalas - Kota Sungai Penuh,  Jumat  (30/5/2025)– Oknum Ketua salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat LSM di Kota Sungai Penuh di amanka...
  • Kades Korban Pemerasan di Sungai Penuh Beri Klarifikasi: "Atas isyu yg berkembang"
    VA News - Sungai Penuh – Kepala desa yang menjadi korban dalam kasus Penangkapan terhadap oknum LSM dan Wartawan berinisial FNE di Sungai P...
  • Kapolres Kerinci Tegas: Oknum Ketua LSM dan Wartawan Ditangkap atas Pemerasan Empat Kepala Desa
    Vocalandalas - Sungai Penuh (2/6/2025) – Kepolisian Resort Kerinci menggelar press release terkait kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknu...
  • Dampak Sosial Pemadaman Listrik di Kerinci dan Sungai Penuh: Masyarakat Terisolasi dan Ekonomi Lumpuh
    Vocalandalas - Pemadaman listrik yang berkepanjangan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sejak 17 Mei 2025 telah membawa dampak sosi...
  • Keberanian Kades Supriadi, SE dan Rekan: Dari Aktivis LSM ke Arsitek Penangkapan Pelaku Pemerasan Sungai Penuh
      TB News -  Kerinci, Juni 2025 – Supriadi, SE, bersama tiga kepala desa lainnya, telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang berani dan berpr...

Redaksi Media Copyright © VOCAL ANDALAS . News All Rights Reserved | Published By PT. YGP/YYSB