"Tempat Sampah yang bikin Nyampah". Kerinci dan Kota Sungai Penuh Darurat Sampah: Masalah Lama yang Makin Bikin Mual
Ketika bak sampah ditempatkan di beberapa titik, masyarakat tampaknya langsung jatuh cinta dengan tempat itu. Setelah bak sampah hilang, romansa membuang sampah di tempat yang sama tetap berlanjut, menciptakan tumpukan sampah yang merusak pemandangan dan mencemari lingkungan.
Masalah ini jelas butuh penanganan serius dari pemerintah setempat. Tidak difungsikannya alat-alat dan mesin pengolahan sampah di TPS Regional benar-benar seperti memiliki mesin waktu yang rusak. Pengangkutan sampah yang lambat memperparah situasi, membuat bau menyengat dan tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan warga.
"TPS Regional tidak difungsikan dengan benar. Sampah yang seharusnya diolah malah didorong ke bibir sungai, sehingga terjadi pencemaran air aliran sungai yang membuat masyarakat keberatan," ujar Efyarman, salah satu anggota lembaga kontrol sosial, dengan nada geram.
Masalah ini membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif dari pemerintah setempat untuk mengatasi darurat sampah yang terjadi di Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Masyarakat berharap agar langkah-langkah konkret segera diambil untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Ayo, jangan cuma diam saja dan biarkan "sampah culture" ini berlanjut! (Kurang1)
Tidak ada komentar :