BERITA UTAMA
DAERAH
Hukum dan Kriminal
MENYEDIHKAN.... Ketua Kelompok Tani Cendrawasih diduga gelapkan Pupuk dan Benih Bantuan...
![]() |
Foto ilustrasi |
VA.com KOTA SUNGAI PENUH - Kelompok Tani adalah perpanjangan tangan Pemerintah dalam mendongkrak perekonomian Daerah seperti yang dituangkan didalam undang-undang otonomi Daerah agar pertanian diprioritaskan untuk menjadi yang terdepan, APBN di salurkan secara menyeluruh untuk mendogkrak ekonomi masyarakat menengah kebawah.
Di Kota Sungai Penuh kini disorot Media Masa atas dugaan penggelapan dana tersebut. Sebut saja Pembangunan Infrastruktur saluran Irigasi Desa Koto Padang tahun 2015 lalu yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani CENDRAWASIH yang sumber Dananya dari Bantuan Sosial (BANSOS) tahun 2015 lalu menjadi buah bibir masyarakat Desa Koto Padang, konon katanya semua kegiatan yang dilaksanakan Transparan dan melibatkan semua anggota Kelompok Tani serta pengurusnya, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya dan bertolak belakang dengan Fakta dan peristiwa kejadian di lapangan, semua kegiatan hanya dikelola oleh Ketua Kelompok yang bernama HANDAYANI tenaga Honorer instansi Kecamatan Tanah Kampung Kota Sungai Penuh tanpa melibatkan anggota dan para pengurus Kelompok, sumber terpercaya juga berhasil dikonfirmasi VA.com, dilapangan, RUSLAN kepada VA.com mengatakan,
"bahwa pembangunan saluran irigasi Desa Koto Padang diduga tidak sesuai dengan petunjuk teknis pengerjaan," ungkapnya, dia menambahkan,
"Coba saja anda bandingkan dengan pengerjaan saluran Irigasi di Desa lain sangat jauh berbeda, baik dari segi kualitas maupun ukuran tinggi, besaran dan ketebalan serta besi yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan didalam aturan." tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh muda Desa Koto Padang ZAINAL kepada VA.com (18/2) ketika di mintai keterangan terkait hal dimaksud, dia menyatakan "kami sangat kecewa dengan hasil pengerjaan yang dilaksanakan oleh kelompok Tani CENDRAWASIH, karena hasil pengerjaan yang sangat tidak memuaskan." kata dia,
"yang lebih parahnya lagi, pupuk dan Benih yang seharusnya diperuntukkan untuk sawah Masyarakat yang dilalui lintasan pembangunan irgasi tidak semuanya dibagikan kepada sasaran, tetapi raib entah kemana,"
Dia menambahkan "padahal kami sudah melaporkan permasalahan ini kepada penyuluh Pertanian dari BP3K kecamatan Tanah Kampung dan Dinas petanian Kota Sungai Penuh, tetapi sampai saat ini tidak ada respon dan tidak lanjut dari Dinas tersebut."
"Terkait permasalahan ini kami tidak akan tinggal diam dan akan segera kami laporkan kepada aparat penegak hukum agar permasalahan ini segera diselesaikam sesuai undang undang yang berlaku di Negara ini." ucapnya lantang dan serius. (_iin)
Tidak ada komentar :