KEJAKSAAN NEGERI SUNGAI PENUH PRIORITASKAN LAPORAN LSM GERANSI

VA.com Kerinci - Bantuan Bedah Rumah rakyat miskin melalui dana satu miliar satu kecamatan (SAMISAKE) yang dibantu pemerintah Provinsi Jambi era Hasan Basri Agus (HBA) pada tahun 2015 lalu menuai kecaman keras dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Peduli Rakyat Miskin dan Anti Korupsi (LSM GERANSI), pasalnya, dana  tersebut diduga kuat telah menjadi ajang bagi-bagi jatah oleh pejabat Kecamatan setempat, penganiayaan terhadap Masyarakat miskin yang dilakukan oknum pejabat Kecamatan Danau Kerinci ini makin mencuat dengan adanya pengaduan LSM GERANSI yang bernomor 007/DPP LSM-GERANSI/XI/2016 tentang Dana Bedah Rumah SAMISAKE di Desa Koto Salak Kecamatan Danau Kerinci tahun 2015.

Yang di antaranya ialah dugaan faktur harga satuan tidak terlampir dan diterima pihak penerima bedah rumah terkesan disengajakan supaya penerima bantuan bedah rumah luput dari jumlah yang sesungguhnya. Dan, Material yang diberikan terkesan asal ada, contoh batu pondasi diduga tidak sesuai spesifikasi untuk bedah rumah karena terlalu terlalu besar batu yang dogunakan adalah batu Kapur yang bercampur, pasir dan koral dibagi dengan cara yang sangat merugikan salah satu penerima bedah rumah tersebut.

Kerugian penerima bedah rumah melalui bantuan samisake tersebut diduga lebih kurang 3 jutaan dari dana Rp 11.050.000 (sebelas juta lima puluh ribu) setelah dipotong semua PPN 10% dan PPH 1,5% Galian C 10%.  Bisa di ketahui hasil dari penyunatan Dana SAMISAKE tersebut 60 orang penerima dikalikan dengan Rp3 juta hasilnya, wawwwwwwww...... Rp 180.000.000 (seratus delapan puluh juta rupiah) dari program SAMISAKE, belum yang lainnya lagi.

Hal ini telah disampaikan langsung oleh Ketua Umum LSM GERANSI Arya Candra, Di dampingi Kabid intelijen Kadri, Kabid Hubungan Antar Lembaga Bahari melaui liputan Khusus Media Vocal Andalas di kantornya (16/2/2016). "Kasus ini sudah dilimpahkan ke KAJARI Kerinci Sungai Penuh terkait hal tersebut, yang kami duga tidak mengikuti peraturan Baku sebagaimana yang ditetapkan."

Sementara itu, kasus tersebut yang menyeret nama Camat Danau Kerinci, Pirmansyah SE ketika dihubungi melalui Hp seluler sedang bernada tidak aktif dan harus meninggal pesanan Mailbox.

Sementara itu, wartawan Vocal andalas menyambangi Kantor Kejaksaan Negeri (KAJARI) Sungai Penuh yang dijabat Agus Widodo melalui Kasi intel Zulkifli Lubis, (16/2/2016) mengatakan "ya, laporan kasus ini sedang ditangani, sementara menunggu audit BPK yang tengah dijalankan. Kasus ini tetap berjalan dan menjadi prioritas kita untu ditindaklanjuti." ungkap kasi intel tersebut. (red)


Editor : Redaksi.